Kawasan cikini merupakan salah satu kelurahaan di bagian kecamatan Menteng, Jakarta Pusat. Kawasan ini terkenal akan daerah kuliner dan tempat wisata. Kegiatan di kawasan cikini tidak terlepas dari sejarahnya dan lingkungan sekitarnya.Dari sejarahnya kita dapat melihat asal usul Cikini, dan lebih mengerti tentang zoning yang ada di Cikini.
Sangatlah menarik ketika melihat sejarah perkembangan kawasan Cikini. Namun semua ini terkoordinasi dengan baik karena sejak zaman Belanda, kawasan cikini yang termasuk dalam kawasan Menteng telah dirancang dan tertata. Yang menarik dari Cikini, kasawan ini terdapat daerah dimana merupakan bagian yang telah ditata, namun juga terdapat daerah yang berkembang karena adanya bagian yang tertata itu tadi. Bagian yang tertata tersebut merupakan daerah di dalam kawasan jalur kereta api, di daerah barat Cikini. Kawasan Menteng diperuntukan sebagai rumah untuk para pejabat tinggi dan warga Eropa tingkat menengah keatas. Maka dari itu ciri khas rumah di kawasan Menteng berhalaman sangat luas dan bergaya Vila Eropa yang memang lagi ngetren saat itu, dan masih bagus sampai sekarang. Cikini merupakan daerah paling pinggir dari Menteng, dan karena itulah kawasan ini menjadi daerah komersial, yang masih berbaur dengan pemukiman walau tidak sebesar pemukiman di pusat Menteng.
Berkembangnya kawasan komersial di sepanjang jalan Cikini Raya dikarenakan jalan tersebut merupakan akses menuju stasiun, dan juga dekat dengan kawasan pemukiman elit. Sebagian besar pemilik dari toko masih menempati bangunan lama lengkap dengan menu turun menurun. Seperti toko kue Tan Ek Tjoan yang masih berada hingga sekarang, masih di daerah Cikini Raya, juga ada perusahaan sirup Sarang sari sejak tahun 1930-an. Di salah satu gang jalan Cikini Raya, terdapat restaurant Jepang yang berdiri sejak tahun 1969 tepatnya restaurant Kikugawa. Kawasan ini termasuk daerah yang memang sudah terbangun lama sehingga banyak sekali bangunan lama yang masih terawat. Bila ditelusuri daerah dekat stadium ini juga terdapat banyak apartemen yang telah berkembang. Apartemen ini juga dikarenakan padatnya kebutuhan bermukim sehingga mempunyai akses yang strategis di kawasan Jakarta.
Perkembangan pendidikan di daerah Cikini dapat terlihat ketika menelusuri kembali kawasan sekitarnya. Kawasan Cikini ikut terpengaruh karena menteng merupakan daerah perkembangan dari Batavia karena itu juga banyak sekali museum di kawasan Menteng. Museum merupakan sebuah program yang mendukung adanya fasilitas pendidikan yang lebih intensif, seperti halnya sekolah. Mulailah berkembang sekolah-sekolah yang menunjang kebutuhan para masyarakat dari kaum elit yang tinggal di Menteng sampai penduduk Indonesia sendiri. Kawasan komersial yang seiring bertumbuh juga mempengaruhi kegiatan pendidikan di Cikini, sehingga banyak tempat-tempat seperti café, restaurant sebagai tempat kumpul. Kegiatan pendidikan ini juga didukung dengan adanya akses yang mudah di daerah Cikini. Dengan akses-akses yang ada, baik kereta api maupun bus way, menjadi bahan pertimbangan untuk memilih menempuh pendidikan di pusat Jakarta, tepatnya kawasan Cikini.
Kembali ke awal, saya lebih melihat Cikini yang merupakan bagian dari Menteng, karena memang perkembangan kawasan ini tidak lepas dari lingkungan sekitar. Saya menelusuri daerah Menteng yang sekarang, dan saya melihat daerah yang memang dikhususkan menjadi pemukiman kaum elit sejak zaman Belanda, masih ada sampai sekarang. Pemukiman ini menjadi kawasan kedutaan besar Negara asing. Ketika saya data, sekitar 21 rumah Kedutaan Asing berada di Menteng. Lalu saya menghubungkan dari percampuran Budaya yang ada di Menteng dengan program pendidikan yang ada di Cikini, maka saya mengajukan untuk mendesain sebuah sekolah Bahasa.
Sekolah bahasa ini menjadi tempat untuk pertukaran para pelajar dari negara-negara asing diperkenalkan cara Negara kita bersosialisasi, berkomunikasi dengan bahasa Indonesia dengan baik, sehingga dapat melanjutkan studi yang lebih mendalam dari pelajaran Indonesia. Mengapa sekolah Bahasa? Bahasa merupakan alat komunikasi. Ketika komunikasi tidak berjalan lancar, maka ilmu yang didapatpun tidaklah maksimal. Sekolah bahasa ini bersifat short term, dimana metode pengajarannya seperti collage, suatu pusat bimbingan, yang sifatnya sebagai pengantar menuju tingkat yang lebih mahir. Saya sebenarnya lebih mengutamakan para siswa dari Negara-negara asing, karena di sekolah ini tidak hanya mengajarkan bahasa, tapi juga sejarah kebudayaan Indonesia, yang bisa ditelusuri dari catatan museum yang ada di kawasan Menteng. Cara mengaksesnya pun sangat mudah, karena dengat dengan stasiun Cikini, dan akses busway. Melihat target user saya adalah pelajar dari Negara asing, maka sebaiknya terdapat sebuah kawasan tempat tinggal sementara seperti dorm, sehingga memudahkan mahasiswa untuk beradaptasi. Dengan penempatan sekolah bahasa dan kebudayaan Indonesia ini, jadi ada keterkaitan antara apa yang ada di sekitar Cikini, baik tempat kedutaan-kedutaan besar, museum, hingga akses yang sangat strategis.
HUAAAA.... 5 KEYWORD NYE APA YA???? GA KEPIKIRAN TT___TT
0 komentar:
Posting Komentar